BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada
era globalisasi yang saat ini berkembang dengan sangat cepat terdapat beberapa
permasalahan yang kerap muncul dan menjadi tren topic dalam pembahasan para
ilmuwan dan peneliti. Tidak dapat dipungkiri bahwa manusia adalah mahluk yang
serakah, karena keserakahannya inilah yang menjadikan manusia selalu berupaya
untuk mencari dan menemukan hal-hal baru.
Masalah
demi masalah muncul dan menjadi tantangan tersendiri bagi manusia dalam
pemecahannya. Sebut saja permasalahan tersebut adalah ketidaktahuan manusia
terhadap bintang/planet yang ditinggalinya. Hingga pada hari ini kita tidak
tahu persis apa dan bagaimana struktur dan unsur pembentuk bumi. Bumi merupakan
planet yang sangat luar biasa dan menjadi planet yang berpenghuni. Manusia
hanya menghuni planet ini pada bagian permukaannya saja. Tentu saja yang
menjadi permasalahan adalah apa yang ingin diketahui manusia dan belum
ditemukan penyelesaiannya. Pada permasalahan ini kita belum tahu berapa banyak
unsur yang menjadi komponen penyusun planet ini, sehingga hal inilah yang
menjadi pokok permasalahan bagi para ilmuwan dan peneliti dan bagi kita semua.
Pada
makalah ini kami akan membahas mengenai “struktur bumi” di mana dalam makalah
ini kami akan menjelaskan semua hal yang terkait mengenai struktur bumi dan
unsur pembentuk setiap lapisan bumi. Kami akan berusaha agar makalah ini
menyajikan informasi yang komplit/lengkap dan menjadi salah satu sumber dari
materi kuliah ini.
B. RUMUSAN
MASALAH
1. Bagaimana
struktur bumi?
2. Apa
yang menjadi unsur pembentuk bumi?
3. Bagaimana
proses pembentukan bumi?
C. TUJUAN
1. Menjelaskan
struktur bumi dan susunannya.
2. Mendeskripsikan
unsur-unsur penyusun lapisan bumi.
3. Menjelaskan
proses pembentukan bumi.
BAB
II
PEMBAHASAN
Sebelum
mempelajari dan mengkaji tentang struktur bumi, terlebih dahulu yang harus kita
pahami adalah palanet bumi itu sendiri. Bumi merupakan planet yang indah, dan
merupakan planet yang kita huni saat ini. Jika dilihat dari posisinya, planet
bumi berada pada deretan ketiga dalam sistem tata surya dan matahari sebagai
pusatnya. Planet bumi berada di antara planet Venus dan Mars. Berdasarkan
posisinya, jarak antara bumi dan matahari berkisar ±150 juta km dengan bentuk
lintasan yang bulat dengan jari-jari ±6.370 km.
Bumi
diperkirakan telah terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu, dan merupakan
satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh berbagai jenis mahluk hidup.
Permukaan bumi terdiri dari daratan dan lautan. Sebagai planet yang memiliki
kehidupan di dalamnya, bumi terdiri atas beberapa struktur yang memungkinkan
untuk dijadikan tempat tinggal. Di antara macam-macam struktur bumi di
antaranya adalah terdiri dari banyak jenis material seperti berbagai jenis batuan,
tanah, serta air yang kesemuanya membentuk planet bumi yang sekarang ini kita
diami.
A. Struktur
Bumi
Secara
garis besar, lapisan yang membentuk planet bumi terbagi menjadi beberapa
bagian, yaitu atmosfer dan litosfer.
1. Atmosfer
Atmosfer
merupakan bagian dari planet ini contohnya udara dan seluruh yang ada di atas
permukaan bumi. Atmosfer juga memiliki beberapa lapisan dan setiap lapisan
memiliki ketebalan yang bervariasi.
a. Troposfer adalah
bagian paling bawah, atmosfer memiliki ketinggian dari permukaan berkisar 9—17
km, di atas khatulistiwa lebih tinggi dari pada di atas daerah kutub. Memiliki
suhu 17-52 derajat celcius. Troposfer memisahkan startosfer dengan mesosfer.
b. Stratosfer adalah
lapisan udara di antara 10— 60 km di atas permukaan bumi; Stratosfer di atas
troposfer; atau bisa diartikan juga sebagai daerah atmosfer yang
terletak antara tropopause dan stratopause, di dalam daerah ini makin ke atas
suhunya makin tinggi, sekitar -57 derajat celcius, ozon berfungsi untuk menahan
sinar ultraviolet.
c. Mesosfer adalah
daerah atmosfer yang terletak antara stratopause dan mesopause, pada umumnya di
daerah ini makin ke atas, suhunya makin naik, memiliki ketebalan antara 45-75
km selain itu juga memiliki suhu lapisan berkisar dari -140 derajat celcius,
apabila terdapat suhu yang rendah dan dingin dapat mengakibatkan munculnya awan
noctilucent yang terdiri dari kristal-kristal es.
d. Ionosfer adalah
lapisan atmosfer, pada ke-tinggian l00 km di atas lapisan stratosfer,
mengandung ion dan elektron bebas yang dihasilkan oleh radiasi
matahari; 2 Fis lapisan atmosfer yang tingginya mulai dari
50—1.000 km merupakan lapisan ion-ion. Dapat memantulkan gelombang-gelombang
radio.
e. Termosfer adalah
bagian atmosfer, kira-kira 50 mil di atas permukaan bumi sampai angkasa luar
dan ditandai dengan suhu udara tinggi terus-menerus.
f. Eksosfer adalah
daerah di luar atmosfer memiliki ketinggian kurang lebih 500 km, benda-benda
yang sangat ringan di ruang ini akan terlempar ke luar angkasa. Eksosfer tidak
memiliki tekanan udara. Eksosfer memiliki refleksi dari cahaya matahari yang
dipantulkan oleh partikel debu meteoritik.
2. Litosfer
Litosfer yang
berasal dari bahasa Yunani, Lithos artinya adalah berbatu sedangkan Sphere
artinya lapisan jadi Litosfer dapat kita artikan sebagai lapisan bumi paling
luar . Litosfer dibagi menjadi dua yaitu Litosfer atas dan Litosfer bawah, dan
Litosfer juga terbagi menjadi dua tipe, yaitu:
- Litosfer
Samudera, berfungsi sebagai penghubung kerak samudera dan memang berasal dari
samudera.
- Litosfer
Benua, litosfer ini berada di benua.
Dan
litosfer ini terbagi menjadi tiga jenis batuan yaitu,
- Batuan Beku, batuan beku ini dibagi menjadi yaitu,
batuan beku dalam dan batuan beku luar.
- Batuan Sedimen
- Batuan Metamorf
Jika
kita melihat dari struktur maka kita menemukan 3 lapisan utama, yaitu kerak
bumi (crush), selimut (mantle), dan inti core. Dapat kita bayangkan seperti
sebuah telur dengan dilapisi beberapa pelindung untuk menjaga telur tersebut,
hal ini sama dengan bentuk bumi yang memiliki beberapa lapisan untuk menjaga
serta melindungi bumi ini.
1) Kerak
Bumi (Crush)
Kerak
bumi merupakan lapisan kulit bumi paling luar (permukaan bumi). Kerak bumi
terdiri dari dua jenis, yaitu kerak benua dan kerak samudra. Lapisan kerak bumi
tebalnya mencapai 70 km dan tersusun atas batuan-batuan basa dan masam. Namun,
tebal lapisan ini berbeda antara di darat dan di dasar laut. Di darat tebal
lapisan kerak bumi mencapai 20-70 km, sedangkan di dasar laut mencapai sekitar
10-12 km. Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi seluruh makhluk hidup. Suhu
di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100°C.
Kerak
bumi merupakan bagian terluar lapisan bumi dan memiliki ketebalan 5-80 km.
Kerak dengan mantel dibatasi oleh Mohorovivic Discontinuity. Kerak bumi dominan
tersusun oleh feldsfar dan mineral silikat lainnya. Kerak bumi dibedakan
menjadi dua jenis yaitu :
Kerak samudra, tersusun oleh mineral yang kaya
akan Si, Fe, Mg yang disebut sima. Ketebalan kerak samudra berkisar antara 5-15
km (Condie, 1982) dengan berat jenis rata-rata 3 gm/cc. Kerak samudra biasanya
disebut lapisan basaltis karena batuan penyusunnya terutama berkomposisi
basalt.
Kerak benua, tersusun oleh mineral yang kaya
akan Si dan Al, oleh karenanya disebut sial. Ketebalan kerak benua berkisar
antara 30-80 km (Condie !982) rata-rata 35 km dengan berat jenis rata-rata
sekitar 2,85 gm/cc. kerak benua biasanya disebut sebagai lapisan granitis
karena batuan penyusunya terutama terdiri dari batuan yang berkomposisi granit.
Disamping
perbedaan ketebalan dan berat jenis, umur kerak benua biasanya lebih tua dari
kerak samudra. Batuan kerak benua yang diketahui sekitar 200 juta tahun atau
Jura. Umur ini sangat muda bila dibandingkan dengan kerak benua yang tertua
yaitu sekitar 3800 juta tahun. Tabel Skala waktu geologi dapat dilihat di
Skala Waktu Geologi.
2) Selimut
Bumi (Mantle)
Selimut
atau selubung bumi merupakan lapisan yang letaknya di bawah lapisan kerak bumi.
Sesuai dengan namanya, lapisan ini berfungsi untuk melindungi bagian dalam
bumi.Selimut bumi tebalnya mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan yang
padat yang mengandung silikat dan magnesium. Suhu di bagian bawah selimut
mencapai 3.000 °C, tetapi tekananannya belum mempengaruhi kepadatan batuan.
Inti
bumi dibungkus oleh mantel yang berkomposisi kaya magnesium. Inti dan mantel
dibatasi oleh Gutenberg Discontinuity. Mantel bumi terbagi menjadi dua yaitu
mantel atas yang bersifat plastis sampai semiplastis memiliki kedalaman sampai
400 km. Mantel bawah bersifat padat dan memiliki kedalaman sampai 2900 km.
Mantel
atas bagian atas yang mengalasi kerak bersifat padat dan bersama dengan kerak
membentuk satu kesatuan yang dinamakan litosfer. Mantel atas bagian bawah yang
bersifat plastis atau semiplastis disebut sebagi asthenosfer. Selimut bumi
dibagi menjadi 3 bagian, yaitu litosfer, astenosfer, dan mesosfer.
a. Litosfer
merupakan lapisan terluar dari selimut bumi dan tersusun atas materi-materi
padat terutama batuan. Lapisan litosfer tebalnya mencapai 50-100 km.
Bersama-sama dengan kerak bumi, kedua lapisan ini disebut lempeng litosfer.
Litosfer tersusun atas dua lapisan utama, yaitu lapisan sial (silisium dan
aluminium) serta lapisan sima (silisium dan magnesium).
1) Lapisan
sial adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam silisium dan alumunium.
Senyawa dari kedua logam tersebut adalah SiO2 dan Al2O3. Batuan yang terdapat
dalam lapisan sial antara lain batuan sedimen, granit, andesit, dan metamorf.
2) Lapisan
sima adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam silisium dan magnesium.
Senyawa dari kedua logam tersrsebut adalah SiO2 dan MgO. Berat jenis lapisan
sima lebih besar jika dibandingkan dengan berat jenis lapisan sial. Hal itu
karena lapisan sima mengandung besi dan magnesium.
b. Astenosfer
merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan litosfer. Lapisan yang
tebalnya 100-400 km ini diduga sebagai tempat formasi magma (magma induk).
c. Mesosfer
merpakan lapisan yang terletak di bawah lapisan astenosfer. Lapisan ini
tebalnya 2.400-2.700 km dan tersusun dari campuran batuan basa dan besi.
- Inti
Bumi (Core)
Dipusat
bumi terdapat inti yang berkedalaman 2900-6371 km. Terbagi menjadi dua macam
yaitu inti luar dan inti dalam. Inti luar berupa zat cair yang memiliki
kedalaman 2900-5100 km dan inti dalam berupa zat padat yang berkedalaman
5100-6371 km. Inti luar dan inti dalam dipisahkan oleh Lehman Discontinuity.
Dari
data Geofisika material inti bumi memiliki berat jenis yang sama dengan berat
jenis meteorit logam yang terdiri dari besi dan nikel. Atas dasar ini para ahli
percaya bahwa inti bumi tersusun oleh senyawa besi dan nikel.
Inti
bumi merupakan lapisan paling dalam dari struktur bumi. Lapisan inti dibedakan
menjadi 2, yaitu lapisan inti luar (outer core) dan inti dalam (inner core).
a. Inti
luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang suhunya mencapai
2.200 °C.
b. Inti
dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700 km.
Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi (NiFe) yang suhunya mencapai 4500
derajat celcius.
B. Unsur
Pembentuk Bumi
Pada
pengamatan sekilas manusia hanya melihat bumi sebagian dan yang nampak hanya
sebagian kecil dari luas bumi. Jika kita perhatikan dengan seksama luas
permukaan bumi memiliki daerah perairan yang lebih luas dibandingkan dengan
luas daratannya. Hal inilah yang diteliti oleh para pakar dan ilmuan agar kita
dapat mengetahui dengan jelas apa-apa saja unsur pembentuk dari planet yang
kita huni saat ini.
Beradasarkan
dari informasi dan penelitian yang dilakukan oleh para pakar, ilmu yang kita
ketahui tentang planet ini jauh lebih banyak lagi sehingga kami dapat
memberikan informasi terkait unsur pembentuk bumi.
Seperti
yang telah dipaparkan sebelumnnya bahwa bumi memiliki hampir 2000
mineral yang terkandung dalam perut bumi dan hanya 20% yang terdapat pada
batuan. Mineral inilah yang kita ketahui hingga saat ini,
Pada
kerak bumi dan sebagian mantel bumi membentuk lapisan litosferdengan
ketebalan total kurang lebih 80 km. Suhu dibagian bawah kerak bumi mencapai
1.1000C. Unsur-unsur
kimia utama pembentuk kerak Bumi adalah:Oksigen (O)
(46,6%), Silikon (Si) (27,7%), Aluminium (Al)
(8,1%), Besi (Fe)
(5,0%),Kalsium (Ca)
(3,6%), Natrium (Na) (2,8%), Kalium (K)
(2,6%), Magnesium (Mg) (2,1%).
Pada
lapisan matel bumi terdapat lapisan-lapisan yang mengandung unsur kimia, yaitu:
a) Lapisan
Sial adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam silium dan alumunium.
Senyawa dari kedua logam tersebut adalah SiO2 dan Al2O3.. Batuan
yang terdapat dalam lapisan sial antara lain batuan sedimen, granit, andesit,
dan metamorf.
b) Lapisan
Sima adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam silium dan magnesium. Senyawa
dari kedua logam tersebut adalah SIO2 dan MgO. Berat jenis lapisan sima
lebih besar jika dibandingkan dengan berat jenis lapisan sial. Hal itu karena
lapisan sima mengandung besi dan magnesium.
Inti
bumi merupakan lapisan paling dalam dari struktur bumi yang terdiri dari
material cair, dengan penyusun utama logam besi (90%), nikel (8%), dan
lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900 – 5200 km.
C. Proses
Pembentukan Bumi
Bumi
terbentuk sekitar 4,54 miliar (4,54×109) tahun yang lalu
melaluiakresi dari nebula
matahari. Pelepasan
gas vulkanik diduga
menciptakanatmosfer tua yang nyaris tidak beroksigen dan
beracun bagi manusia dan sebagian besar makhluk hidup masa kini. Sebagian besar
permukaan bumi meleleh karena vulkanisme ekstrem dan sering bertabrakan dengan
benda angkasa lain. Sebuah tabrakan besar diduga
menyebabkan kemiringan sumbu bumi dan
menghasilkan Bulan. Seiring waktu, bumi mendingin dan membentukkerak padat
dan memungkinkan cairan tercipta di permukaannya.
Bentuk kehidupan pertama muncul antara 2,8 dan 2,5 miliar tahun yang lalu.
Kehidupanfotosintesis muncul sekitar 2 miliar
tahun yang lalu, dan memperkaya oksigen di atmosfer. Sebagian besar makhluk
hidup masih berukuran kecil dan mikroskopis, sampai akhirnya makhluk hidup
multiseluler kompleks mulai lahir sekitar 580 juta tahun yang lalu. Pada
periode Kambrium, Bumi mengalami diversifikasi filumbesar-besaran
yang sangat cepat.
Perubahan
biologis dan geologis terus terjadi di planet ini sejak terbentuk. Organisme
terus berevolusi,
berubah menjadi bentuk baru atau punahseiring perubahan Bumi. Proses tektonik
lempeng memainkan peran penting dalam pembentukan lautan
dan benua di Bumi, termasuk kehidupan di dalamnya. Biosfer memiliki
dampak besar terhadap atmosfer dan kondisi abiotik lainnya di planet ini,
seperti pembentukan lapisan
ozon, proliferasi oksigen, dan penciptaan tanah.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pada
pembahasan dalam makalah ini mengenai proses pembentukan bumi, terdapat
berbagai hal yang dapat disimpulkan.
1. Pada
proses pembentukan bumi sekitar 4,5 milyar tahun yang lalu hanya terdapat gas
vulkanik dan partikel-partikel lainnya yang membentuk bumi.
2. Lapisan
bumi dibagi menjadi atmosfer dan litosfer, sedangkan bagian dari litosfer
adalah kerak bumi, mantel bumi, dan inti bumi.
3. Pada
setiap lapisan pada litosfer terdapat berbagai macam unsur-unsur kimia dan
hanya sebagian kecil terdapat pada bebatuan.
B.
Saran
Pada
pembahasan makalah ini masih terdapat kekurangan dari segi Bahasa dan sumber
yang digunakan terbatas jumlahnya sehingga kami menyarankan agar pada pembuatan
makalah struktur bumi kedepannya menggunkan referensi yang lebih banyak dan
terpercaya.
DAFTAR
PUSTAKA
Ekarizkifitriasih (2011).
“Makalah Struktur Bumi.”http://ekarizkifitriasih.wordpress.com/makalah-struktur-bumi/.
16/Februari/2014
Chintya. (2013).
“struktur Bumi.” http://9triliun.com/artikel/12148/struktur-bumi.html.
14/Februari/2014.
Yanne.
(2013). “Lapisan Bumi.” http://9triliun.com/artikel/12146/lapisan-bumi.html.
14/Februari/2014.
Alphazero.
(2012). “ komposisi dan lapisan bumi (struktur dalam bumi).”Http://tambangunp.blogspot.com/2013/05/komposisi-dan-lapisan-bumi-struktur.html.
14/februari/2014.
0 komentar:
Posting Komentar